Suramnya pendidikan Indonesia |
Unibkita.com || Ketika
Jepang habis luluh lantah dibom bardir oleh Amerika dan sekutu di Hiroshima dan
Nagasaki, Kaisar Jepang ketika itu bertanya bukan berapa banyak infrastruktur
yang ada, bukan menanyakan berapa perusahaan yang masih tegak, namun Kaisar
Jepang bertanya berapa banyak guru yang masih tersisi.
Pertanyaan
itu mencerminkan betapa pentingnya pendidikan bagi masyarakat Jepang, terbukti
pasca dibom bardiri menggunakan Nuklir oleh Amerika, kini Jepang menjadi Negara
maju di ranah Asia.
Apakah
Jepang maju karena teknologinya ? jelas, itu adalah karena pendidikannya. Dilihat
dari keseriusan pemerintah Jepang yang fokus pada dunia pendidikan yang menjadi
alasan nantinya kemajuan Jepang sebagai Negara yang kuat.
Bagaimana
dengan pendidikan diindonesia ? Karena kita terdiri dari berbagai pulau-pulau
sehingga pendidikan kita tidak merata ? teringat perkataan salah satu
pernyataan seorang komika Stand Up Comedy, Abdur yang menyampaikan bahwa
disekolah-sekolah daerah timur sana diberikan computer sebagai salah satu
penunjang kualitas pendidikan namun percuma saja karena listrik disana saja
belum ada.
Hal
itu adalah bagian kecil dari masalah pendidikan kita diindonesia, berapa banyak
anak-anak putus sekolah karena hal biaya, bukan kah pemerintah sudah berikan annggaran
20% dari APBN untuk dana Pendidikan, lantas kemanakah uang sebanyak itu ?
apakah habis dengan event-event yang kurang esensial dalam kemerataan
pendidikan.
Dunia
kampus saja sekarang semakin hari semakin
mengerikan, dimana sistem pembayaran SPP diberi nama sistem Uang Kuliah
Tunggal (UKT), entah kenapa kalo menyebut ini saya gemetaran, ketika melihat
mahasiswa yang setiap jatuh tempo harus meminta uang kepada orang tuanya dengan
nilai yang sungguh tinggi untuk membayar UKT.
Beasiswa-beasiswa
yang terkadang diterima oleh mereka yang seharusnya tidak berhak menerimanya,
menambah daftar panjang suramnya pendidikan diindonesia. Sehingga muncul
pertanyaan bahwa kenapa tingkat kriminalitas tinggi, bisa jadi karena
pendidikan yang begitu mahal.
Sehingga
peringati Hari Pendidikan Nasional ini menjadi peringatan bahaya bagi kita,
sudah berapa tahunkah kita merdeka, sudah berapa banyak anak yang putus sekolah,
sudah bagus kah sistem pendidikan kita. semoga hal ini menjadi renungan kita
semua, dan semoga ada gerakan-gerakan positif yang bertujuan untuk meningkatkan
mutu kualitas pendidikan diindonesia.
Penulis : Juanda, S.IP (Pimpinan Unibkita.com)