Kiri kandidat no.urut 1 dan kanan kandidat no.urut 2 |
Unibkita.com|| “Mewujudkan generasi Saintis yang memiliki karakter aktivis
dan akademis” itulah tema yang diusung dalam Debat Kandidat Cagub dan Cawagub
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Bengkulu
2016-2017.
Debat tersebut dilaksanakan di ruang rapat utama Dekanat FMIPA pada Jum’at 22 April.
Debat kandidat diikuti oleh dua calon Gubernur dan wakil
Gubernur yaitu pasangan nomor urut satu Feri Dani Susanto (Fisika) sebagai calon
Gubernur yang berpasangan dengan Hengki Buyung Apriansyah (Kimia) sebagai calon
wakil gubernur, pasangan nomor urut dua Wieke Sukma Cahyanti (Lab Sains) sebagai
calon gubernur berpasangan dengan Abdirahman Assajad(Matematika).
Debat dipandu oleh Jihan Nisrani dari prodi Kimia dan yang bertindak sebagai Panelis antara lain Wakil dekan bidang kemahasiswaan Drs.
Nesbah M.S, gubernur FMIPA 2015 Aswin Fallahuain, dan presiden mahasiswa
Universitas Bengkulu Octari Ezon.
Acara debat kandidat dimulai dengan paparan visi dan misi
para kandidat, dilanjutkan dengan tanya jawab dari Panelis, Audiens dan antar
Cagub-Cawagub, dan yang terakhir penyampaian Statements dari kedua kandidat.
Kepada Audiens, pasangan nomor urut satu menyatakan close
statements bahwa FMIPA harus berubah dan untuk melakukan perubahan itu harus
ada Koordinasi, Komunikasi dan kontribusi yang nyata dari masyarakat FMIPA itu
sendiri, sedangkan pasangan nomor urut dua mengatakan bahwa untuk mewujudkan
FMIPA yang lebih baik lagi butuh Partisipasi, aspirasi, skill dan Knowledge yang
tinggi tidak setengah-setengah dari mahasiswa FMIPA.
panitia komisi pemilihan umum (KPU) FMIPA |
Wiji seorang mahasiswi Fisika mengatakan bahwa ia memberikan
Harapan yang tinggi bagi siapapun yang terpilih dan nantinya bisa membawa
perubahan yang nyata bagi FMIPA.
“bagi cagub dan cawagub yang terpilih nantinya mohon
realisasikan visi-misinya, buat FMIPA lebih dikenal oleh orang lain, buktikan
bahwa FMIPA bisa unjuk diri, bisa berprestasi dan bisa memimpin dengan baik dan
amanah” jelasnya.
Tahapan-tahapan Pemilu raya mahasiswa yang dilaksanakan
melalui mekanisme yang jujur dan adil merupakan target yang harus dicapai
karena itu sebagai proses demokrasi dijalankan secara baik dikampus, karena
pada dasarnya Kampus adalah tempat belajar politik yang cerdas, bermartabat dan
beretika. [smst]