Unibkita.com||Replika
Tabut Dari Limbah (REPTIL OTAWA) merupakan karya seni Kriya yang memanfaatkan
bahan limbah industri rumah tangga. Adapun komponen limbah yang digunakan
seperti kardus, hampir 75% karya ini menggunakan kardus, selanjutnya kaleng
bekas, botol minuman, bungkus deterjen, pipet bekas, dan paralon bekas.
Asal
mula pembuatan karya REPTIL OTAWA ini, mulanya berangkat dari ide tentang
bagaimana cara memanfaatkan limbah rumah tangga yang tidak digunakan lagi oleh
masyarakat dikelola menjadi sesuatu karya yang miliki nilai estetika, bernilai
seni dan bernilai ekonomis.
Karya
ini juga mengangkat 3 unsur budaya Provinsi Bengkulu, mulai dari Tabut, Batik
Basurek dan yang ketiga yaitu Bunga Rafflesia. Tiga unsur ini lah yang diharapkan
untuk kemudia tetap dapat melestarikan budaya khususnya di Provinsi Bengkulu
ini.
Kelompok
yang membuat karya ini adalah Okta Fernando, Tafsili, Adinda Merizka Ayu,
Warsito, dan Astri Wijayanti yang diketuai oleh Okta Fernando. Mereka berlima
semuanya merupakan mahasiswa aktif Universitas Bengkulu. Karya ini sudah lolos
di PKM-K dan sedang proses untuk menuju PIMNAS 2017.
Okta
Fernando sebagai Ketua Team REPTIL OTAWA ini mengatakan bahwasanya kami sudah
menemui bapak Dr. Ridwan Nurazi, SE., M.Sc. selaku Rektor Universitas
Bengkulu, beliau sangat bangga sekali dengan karya yang dibikin oleh
mahasiswanya sendiri. Menurut beliau karya ini merupakan karya yang cukup unik,
dari Limbah rumah tangga dikelola menjadi suatu karya yang menarik. Rektor
beserta jajarannya juga mendukung penuh REPTIL OTAWA ini untuk menuju ke Pekan
Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2017.
“Harapannya
karya ini dapat mengangkat budaya yang ada di Provinsi Bengkulu dan juga nama
baik kampus Universitas Bengkulu. Kami dari team REPTIL OTAWA meminta dukungan
kepada semua pihak agar kami bisa menuju PIMNAS 2017 dan menjuarainya”
sambungnya.