UnibKita.com|| Kepada siapa akan diberitakan mengenai perjuangan yang tidak pernah usai? Akan berhenti di sudut obrolan dan menguap, mungkinkah begitu?
Nanti, ketika perjuangan sama sekali tidak lebih berharga dari sebungkus
mie instan. Kemana perginya orang-orang muda? Darahnya yang segar itu, dan
emosinya yang berapi-api. Mungkinkah mereka terselip di antara jalan buntu?
Atau justru menjerumuskan diri?
Mahasiswa adalah penggerak dan generasi pelurus. Mereka bukan hanya
sekumpulan manusia penuh jiwa-muda yang bergerombol seperti ternak di sawah.
Mereka tidak suka bermain dalam hal yang begitu serius. Mereka tidak suka
serius dalam hal yang penuh canda.
Sekali lagi, hanya pada mereka jiwa-jiwa yang muda dan penuh talenta negeri
ini akan dititipkan. Lewat tangan-tangan bersih negeri ini akan berhasil. Tapi,
tangan yang sama sekali hanya bisa-menyuruh-nyuruh itulah negeri ini akan hanya
menjadi nama.
Mengapa masih banyak dari mereka yang hanya duduk diam, sambil sesekali
membasahi tenggorokan dengan minuman. Atau bersenang ria dengan permainan yang
mencolok mata mereka.
Para pemuda itu masih buta. Tidak! Mereka memang sengaja membutakan diri
sendiri untuk menghindari beban berat yang dipikul para pejuangnya. Itulah
mengapa masih banyak sekali hati-hati yang rancu di Negeri ini. Hati yang tidak
pernah terbesit untuk menghadiahi. Menunjukkan apa yang sepatutnya diberi,
bukan justru meminta dan berlalu pergi.
Para pemudanya bukan hanya sebagai pengambil alih perjuangan yang belum
usai. Pejuang Negeri ini masih memiliki tanggung jawab yang mesti dijalani.
Mengayomi, mengajari pada pemuda-pemudi yang menghilangkan segala kerancuan itu
dengan sabar hati. Bagaimana negeri ini akan terus mendulang prestasi, atau
justru bagaimana caranya agar tetap mempertahankan NKRI.
Perpecahan sesungguhnya ada pada mereka yang masih terus bertanya pada
hati. Apa yang didapat setelah ini? Mungkinkah pujian, jabatan, uang atau
kebebasan penuh?
Untuk kalian yang masih memiliki hati yang rancu. Berhentikah?
Mari berhenti bertanya, buka mata dan hati kalian untuk diberi sedikit
pengobatan anti pilu. Berfikirlah mulai sekarang untuk memajukan negeri ini. Bertindaklah
mulai sekarang untuk kemajuan diri dan negeri. Maka pada hati-hati yang rancu
itu akan berhenti menghasilkan tanya, tapi justru jawaban atas semuanya.