UnibKita.Com || Mahasiswa jadilah pribadi yang berprinsip teguh, Paculah diri dari awal untuk berprestasi untuk mengharumkan nama Universitas tercinta kita. Pesan itu disampaikan oleh Zulfan Idris Shaleh Harahap yang notabennya sendiri ialah seorang presiden mahasiswa Universitas Bengkulu periode 2017/2018.
Telah
tuntas sudah pelaksanaan PKK Universitas Bengkulu yang dilaksanakan pada 7—8 Agustus
2017. Berdasarkan wawancara salah satu reporter unibkita dengan Saudara Zulfan
Idris, ia menuturkan bahwa persiapan dari PKK itu sendiri telah matang termasuk
persiapan paper mob dan kesulitan-kesulitan dapat teratasi dengan baik, hal tersebut terjadi karena dari tim
kepanitiaan sendiri memiliki jiwa solidaritas yang tinggi serta memiliki visi
dan misi yang sama yakni menyukseskan acara terbesar tahunan ini. Beliau percaya
jika semua dikerjakan dengan ikhlas dan tulus hasil yang apik pun dapat kita
raih.
Memang
menjadi jalinan cerita indah sendiri PKK UNIB tahun ini, sebuah gerakan
pembaharuan yang mana pada tahun-tahun sebelumnya acara papper mob ini bisa
dikatakan langka, apalagi sampai menggunakan logo Universitas Bengkulu dan
lambang NKRI itu sendiri, serta diselingi dengan wajah tampan dan berwibawa
dari Bapak Rektor UNIB.
Presiden
Mahasiswa mengatakan bahwasannya ia ingin ada perubahan, dan jangan sampai
berhenti disini saja. Melihat banyaknya Universitas dari luar provinsi yang
sudah mendongkrak mahasiswanya untuk tetap kreatif dalam segala hal, sehingga
dapat memunculkan daya saing yang luar biasa.
Sebagai
penutup Presiden Mahasiswa pun menjelaskan fungsi mahasiswa yang pertama
ialah sebagai agent of change atau agen perubahan, mahasiswa tidak hanya
menjadi penggagas perubahan, melainkan menjadi objek atau pelaku dari perubahan
tersebut. Perubahan yang dimaksud tentu perubahan kearah yang positif dan tidak
menghilangkan jati diri sebagai mahasiswa dan bangsa Indonesia. Namun untuk
mengubah sebuah negara, hal utama yang harus dirubah terlebih dahulu adalah
diri sendiri. Fungsi yang kedua ialah Mahasiswa sebagai iron stock berarti
mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa masa depan yang akan menggantikan
generasi yang telah ada, sehingga tidak cukup hanya dengan memupuk ilmu
spesifik saja. Perlu adanya soft skill seperti leadership, kemampuan
memposisikan diri, dan sensitivitas yang tinggi. Mahasiswa tidak cukup jika
hanya sebagai akademisi intelektual yang hanya duduk mendengarkan dosen dalam
ruangan perkuliahan. Kita harus memperkaya diri kita dengan pengetahuan baik
itu dari segi keprofesian maupun kemasyarakatan.