 |
| Cosmip gelar aksi sosial mengenai isu LGBT di simpang GB I dan GB II |
Unibkita.com || Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Komunitas Seni Mahasiswa Fisip (COSMIP ) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu pada hari selasa 1 Maret 2016 menggelar aksi adanya isu LGBT di Indonesia.
Aksi yang dilaksanakan seputaran Gedung Kuliah I dan II ini dimulai dari pukul 10:00 WIB yang diikuti oleh anggota aktif COSMIP dengan menggunakan baju berkaos hitam.
LGBT atau yang dikenal dengan “Lesbian, Gay, Biseksual,dan Trans Gender” istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan dibuat dengan tujuan untuk menekankan keanekaragaman “budaya yang berdasarkan identitas seksualitas dan gender”.
Istilah LGBT ini sangat banyak digunakan untuk penunjukan diri. Istilah ini juga diterapkan oleh mayoritas komunitas dan media yang berbasis identitas seksualitas dan gender di Amerika Serikat dan beberapa negara berbahasa inggris lainnya. Mengambil pilihan untuk menjadi LGBT membuat seseorang juga harus menerima berjuta resiko dalam satu paket, salah satu resikonya adalah berkaitan dengan HIV/AIDS.
Selanjutnya gaya hidup yang bebas seperti ini malah cukup menimbulkan kekhawatiran semakin meningkatnya angka kejadian penyakit tersebut, bahkan juga mengikis dan mengganggu kehidupan bermasyarakat yang akan menimbulkan peningkatan gejala sosial hingga tidak dapat dikendalikan. Gejala ini juga bisa merusakkan institusi keluarga dan membunuh keturunan. Seperti yang kita ketahui, keluarga adalah unit dasar suatu masyarakat dan selanjutnya pembentukan sebuah bangsa dan negara.
Istilah LGBT ini sangat banyak digunakan untuk penunjukan diri. Istilah ini juga diterapkan oleh mayoritas komunitas dan media yang berbasis identitas seksualitas dan gender di Amerika Serikat dan beberapa negara berbahasa inggris lainnya. Mengambil pilihan untuk menjadi LGBT membuat seseorang juga harus menerima berjuta resiko dalam satu paket, salah satu resikonya adalah berkaitan dengan HIV/AIDS.
Selanjutnya gaya hidup yang bebas seperti ini malah cukup menimbulkan kekhawatiran semakin meningkatnya angka kejadian penyakit tersebut, bahkan juga mengikis dan mengganggu kehidupan bermasyarakat yang akan menimbulkan peningkatan gejala sosial hingga tidak dapat dikendalikan. Gejala ini juga bisa merusakkan institusi keluarga dan membunuh keturunan. Seperti yang kita ketahui, keluarga adalah unit dasar suatu masyarakat dan selanjutnya pembentukan sebuah bangsa dan negara.
Asal mula tercetus nya ide untuk melakukan aksi ini bermula karena banyak keresahan dari teman teman mengenai hal yang lagi menjadi bahan perbincangan masyarakat dan media massa. Aksi ini merupakan cara untuk mengkritisi dan dalam bentuk aksi berupa gambar, pantomim bersamaan dengan pembacaan puisi.
Opi Krisna yang merupakan Radja COSMIP menyampaikan bahwa LGBT ini adalah sebuah penyakit yang bisa menular dan imbasnya nanti adanya penyakit-penyakit yang tertular semisal HIV/AIDS.
“Hal yang diharapkan setelah aksi ini untuk dapat menyadarkan kawan-kawan terkhusunya dari mahasiswa FISIP untuk tidak menyebarnya LGBT, karena dari faktor kesehatan itu sudah jelas dapat menimbukan penyakit seperti HIV/AIDS dan sebagainya beserta dampak lingkungannya, “ tutupnya. [FS]
Opi Krisna yang merupakan Radja COSMIP menyampaikan bahwa LGBT ini adalah sebuah penyakit yang bisa menular dan imbasnya nanti adanya penyakit-penyakit yang tertular semisal HIV/AIDS.
“Hal yang diharapkan setelah aksi ini untuk dapat menyadarkan kawan-kawan terkhusunya dari mahasiswa FISIP untuk tidak menyebarnya LGBT, karena dari faktor kesehatan itu sudah jelas dapat menimbukan penyakit seperti HIV/AIDS dan sebagainya beserta dampak lingkungannya, “ tutupnya. [FS]
