UnibKita II Pertanian tidak akan lepas dari yang namanya kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri ataupun sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Namun, dalam kegiatan pertanian yang dilakukan masyarakat sehari-hari tidak jarang yang mengalami kendala, baik kendala dari lahan, ataupun bibit serta cuaca yang tidak menentu, ataupun kendala dengan tenaga ataupun alat yang digunakan dalam kegiatan bertani.
Untuk itulah, Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi (HIMAGROTEK) Universitas Bengkulu mengadakan sebuah acara talkshow dan juga penanaman pohon sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Acara ini di beri nama "Bincang Pertanian" yang merupakan sebuah acara talkshow yang membahas dan mengupas tuntas segala persoalan pertanian yang dihadapi dan dirasakan langsung oleh para petani.
Dalam Bincang Pertanian, HIMAGROTEK selaku penyelenggara mengundang beberapa narasumber yang sejak lama telah terjun kedalam dunia pertanian. Diantaranya adalah Bapak Fahrurrozi selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Ikhsan Jaya S.Pt dari penyuluh Pertanian Provinsi Bengkulu, juga dari perwakilan kelompok tani perintis II dari Pematang Gubernur yang berada di Provinsi Bengkulu Bapak Wimsori, dan masih banyak lagi narasumber yang datang. Dalam perbincangannya dengan Juwita selaku moderator Bincang Pertanian kali ini, Bapak Ikhsan Jaya S.Pt dari Penyuluh Pertanian Provinsi Bengkulu menjelaskan bahwasanya pada saat ini menurut data yang didapat oleh Dinas Pertanian di Provinsi Bengkulu, pemuda yang menggeluti profesi sebagai petani tidak sampai 5%, sedangkan saat ini jumlah yang paling banyak berprofesi sebagai petani memiliki umur diatas 50 tahun, menurut prediksi jika ini semakin terus berlangsung, maka semakin lama maka jumlah petani yang terdapat di Indonesia khususnya di Provinsi Bengkulu akan habis, juga yang berprofesi sebagai penyuluh pertanian sampai saat ini di Provinsi Bengkulu hanya terdapat 300 orang saja.
Kelompok tani perintis II dari Pematang Gubernur menjelaskan bahwa saat ini lahan cocok tanam para petani semakin sempit, yang di sebabkan oleh banyak nya lahan petani yang sudah beralih fungsi sebagai lahan pembangunan bangunan dan lain sebagainya. Bapak Ikhsan Jaya S.Pt menambahkan bahwa untuk saat ini banyak petani yang pengetahuannya masih kurang terhadap teknologi dan inovasi. Namun untuk bantuan hampir semua kelompok tani sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah baik berupa bibit maupun alat yang memudahkan pekerjaan petani dalam bertani.
Acara Bincang Pertanian berlangsung selama setengah hari yang berlokasikan di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Bengkulu. Setelah selesai istirahat sholat dan makan siang, seluruh peserta diajak panitia untuk bersama sama menanam pohon di sekitaran pantai Kualo Bengkulu. Bay
Dalam Bincang Pertanian, HIMAGROTEK selaku penyelenggara mengundang beberapa narasumber yang sejak lama telah terjun kedalam dunia pertanian. Diantaranya adalah Bapak Fahrurrozi selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Ikhsan Jaya S.Pt dari penyuluh Pertanian Provinsi Bengkulu, juga dari perwakilan kelompok tani perintis II dari Pematang Gubernur yang berada di Provinsi Bengkulu Bapak Wimsori, dan masih banyak lagi narasumber yang datang. Dalam perbincangannya dengan Juwita selaku moderator Bincang Pertanian kali ini, Bapak Ikhsan Jaya S.Pt dari Penyuluh Pertanian Provinsi Bengkulu menjelaskan bahwasanya pada saat ini menurut data yang didapat oleh Dinas Pertanian di Provinsi Bengkulu, pemuda yang menggeluti profesi sebagai petani tidak sampai 5%, sedangkan saat ini jumlah yang paling banyak berprofesi sebagai petani memiliki umur diatas 50 tahun, menurut prediksi jika ini semakin terus berlangsung, maka semakin lama maka jumlah petani yang terdapat di Indonesia khususnya di Provinsi Bengkulu akan habis, juga yang berprofesi sebagai penyuluh pertanian sampai saat ini di Provinsi Bengkulu hanya terdapat 300 orang saja.
Kelompok tani perintis II dari Pematang Gubernur menjelaskan bahwa saat ini lahan cocok tanam para petani semakin sempit, yang di sebabkan oleh banyak nya lahan petani yang sudah beralih fungsi sebagai lahan pembangunan bangunan dan lain sebagainya. Bapak Ikhsan Jaya S.Pt menambahkan bahwa untuk saat ini banyak petani yang pengetahuannya masih kurang terhadap teknologi dan inovasi. Namun untuk bantuan hampir semua kelompok tani sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah baik berupa bibit maupun alat yang memudahkan pekerjaan petani dalam bertani.
Acara Bincang Pertanian berlangsung selama setengah hari yang berlokasikan di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Bengkulu. Setelah selesai istirahat sholat dan makan siang, seluruh peserta diajak panitia untuk bersama sama menanam pohon di sekitaran pantai Kualo Bengkulu. Bay
