Ketika Pemira UNIB sedang berlangsung |
UnibKita.com || Pesta Demokrasi Masyarakat UNIB telah berlangsung pada Selasa 10 April 2018 lalu, sebanyak 14 TPS yang tersebar di seluruh Fakultas selingkup UNIB yang siap menampung suara Mahasiswa dalam PEMIRA Presma dan Wapresma kemarin. Namun, Pemira yang terjadi di Universitas Bengkulu ini seakan sudah menjadi momok yang
ditakuti dan dihindari oleh sebagian kalangan mahasiswa. Terlihat pada statistik
yang telah diperolah oleh pihak KPU total sekitar 4074 suara sah yang telah di
akumulasikan. Dari ribuan mahasiswa yang terdiri dari berbagai Program Studi, Jurusan bahkan sederet Fakultas mengapa hanya sedikit yang menggunakan hak
suaranya? Ada apa dengan mahasiswa jaman sekarang? Apakah nilai keperdulian
tersebut sudah mulai luntur dari benaknya? Ataukah ada semacam pemahaman apatis
yang telah mereka tanamkan dalam diri mereka? Lantas bagaimana dengan cita-cita World Class University 2025 yang telah di impi-impikan oleh para Mahasiswa dan juga Universitas?
Berbicara mengenai Golput, Golput sendiri
sebenarnya ialah kependekan dari Golongan Putih. Golput
adalah istilah politik di Indonesia yang berawal dari gerakan protes dari para
mahasiswa dan pemuda untuk memprotes pelaksanaan Pemilu 1971 yang merupakan
Pemilu pertama di era Orde Baru. Berakar dari pengertian tersebut itu artinya Golput sudah ada dari tahun 1971. Tahun demi tahun angka Golput bukannya malah menurun malah semakin meningkat sampai saat ini.
Proses penghitungan suara di TPS 9 |
Berikut akan diulas mengenai angka
golput yang terjadi di masing-masing fakultas yang ada di Universitas Bengkulu,
dan disini kita dapat melihat fakultas manakah yang nilai antusiamenya paling
tinggi dalam Pemira Unib 2018. Data ini berdasarkan olah KPU pada Pemira lalu.
1.
Fakultas
Kedokteran (TPS I)
Fakultas kedokteran ialah fakultas
paling elit se-Universitas Bengkulu, dimana banyak para mahasiswa/mahasiswi
yang bermimpi untuk bisa menjadi mahasiswa pada Fakultas tersebut.
Berdasarkan hasil statistik penghitungan
suara. Jumlah surat suara yang diterima oleh pihak panitia ialah 357, dengan
pemilih yang terdaftar berjumlah 357, surat suara sah terdapat 74 dan suara
tidak sah berjumlah 0, namun dari 357 mahasiswa kedokteran yang terdaftar
sebagai pemilih, hanya 74 mahasiswa saja yang menggunakan hak pilihnya, lantas
dimanakah suara mahasiswa yang lainnya?
2.
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (TPS II, III, XIII, XIV)
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
ialah fakultas yang paling banyak massanya nomor 2 setelah pertanian, disinilah
akan lahir para calon pendidik yang cendikiawan, cerdas dan memiliki
intelektual tinggi.
Berdasarkan hasil statistik penghitungan
suara. Jumlah surat suara yang diterima oleh pihak panitia ialah 2908, dengan
pemilih terdaftar berjumlah 2908, surat suara sah terdapat 1026, dan suara
tidak sah berjumlah 18 mahasiswa. Namun dari jumlah mahasiswa 2908 mengapa hampir
sebagian memilih golput, apa alasannya?
3.
Fakultas Ekonomi
dan Bisnis (TPS X, XI)
Fakultas ekonomi dan bisnis merupakan
fakultas yang melahirkan para pengusaha-pengusaha yang handal, disinilah nanti
akan tercetak para generasi milyarder.
Berdasarkan hasil statistik penghitungan
suara. Jumlah surat suara yang diterima oleh pihak panitia ialah 1837, dengan
pemilih terdaftar berjumlah 1837, dan suara sah berjumlah 648, dan suara tidak
sah berjumlah 5. Ini bisa dibilang sungguh luar biasa? Dari 1837 yang
menggunakan hak suaranya hanya 648 mahasiswa, lantas dimanakah selebihnya?
4.
Fakultas
Pertanian (TPS VI, VII)
Fakultas pertanian merupakan fakultas
yang akan melahirkan para petani-petani handal, para wirausahawan sukses. Dimana
disini mahasiswanya sangat rajin-rajin dan tekun dalam meraih ilmunya. Dan merupakan
fakultas yang paling banyak mahasiswanya diantara fakultas-fakultas lain se
Universitas Bengkulu. Namun apakah fakta yang terjadi?
Berdasarkan hasil statistik penghitungan
suara. Jumlah surat suara yang diterima oleh pihak panitia ialah 3237, dengan
pemilih terdaftar berjumlah 3237, dan suara sah berjumlah 450, dan suara tidak
sah berjumlah 7. Bisa dilihat bahwa seperempat mahasiswanya saja tidak ada. Lalu
apakah suara mahasiswa pertanian sudah dibungkam? Ataukah ada hal lain yang menyebabkan
hal sedemikian terjadi?
5.
Fakultas Mipa
(TPS V, XII)
Fakultas Mipa merupakan fakultas yang
akan melahirkan para ilmuwan muda, yang nantinya akan menjadi manusia yang arif
dengan kekayaan ilmu pengetahuannya. Disinilah lahir jiwa-jiwa seorang peneliti
yang tangguh dan luar biasa.
Berdasarkan hasil statistik penghitungan
suara. Jumlah surat suara yang diterima oleh pihak panitia ialah 1383, dengan
pemilih yang terdaftar sejumlah 1383, suara sah berjumlah 534 dan suara tidak
sah sejumlah 4. Jika dilihat presetasenya separuhnya saja tidak ada.
6.
Fakultas Hukum (TPS
IX)
Sesuai dengan namanya bahwa di fakultas hukum
nantinya akan melahirkan para penegak hukum, para penetap hukum yang
seadil-adilnya. Para kritikus handal dan penolong bagi sesamanya.
Berdasarkan hasil statistik penghitungan
suara. Jumlah surat suara yang diterima oleh pihak panitia ialah 1439, dengan
pemilih yang terdaftar sejumlah 1439 dan suara sah sebanyak 172, suara tidak
sah sejumlah 5. “wow” itulah kata yang langsung keluar dari benak penulis,.
7.
Fakultas Teknik.(TPS
IV)
Fakultas teknik ialah fakultas yang akan
melahirkan para teknisi yang handal, para pencipta teknologi yang arif.
Berdasarkan hasil statistik penghitungan
suara. Jumlah surat suara yang diterima oleh pihak panitia ialah 1268 dengan
pemilih yang terdaftar sejumlah 1268, jumlah suara sah 420 dan suara tidak sah
sejumlah 16.
8.
Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik (TPS VIII)
Fakultas Ilmi Sosial dan Politik atau
yang biasa disingkat Fisip, ialah fakultas yang akan melahirkan para politikus
cerdas. Para cendekiawan yang intelektual serta berjiwa sosial tinggi.
Berdasarkan hasil statistik penghitungan
suara. Jumlah surat suara yang diterima oleh pihak panitia ialah 2164, dengan
pemilih terdaftar sejumlah 2164. Dan suara sah sejumlah 762, suara tidak sah
sebanyak 7. Jika dilihat bahkan separuhnya saja tidak ada, lantas dimanakah
mahasiswa yang lain?
“Golput itu aneh, saya bingung dengan
mahasiswa, seharusnya mereka itu menikmati pesta demokrasi, bukan menjadi
golput karena golput itu bukan solusi, ketika teman-teman tidak memilih, tetapi
disini malah mengkritisi dan itu bukanlah solusi, mari kita memilih untuk
Universitas Bengkulu agar lebih baik lagi kedepannya” tutur Rispandi selaku
ketua KPU Universitas Bengkulu 2018.
Golput ialah sikap yang buruk dan
apatis, karena dia berada di suatu tempat tapi dia tidak ingin adanya perubahan
di tempat tersebut, kita harapkan perubahannya itu baik dari tahun ke tahun,
golput bukan solusi juga bukan pilihan, tutur Hendra selaku ketua P2Pemira
Universitas Bengkulu.
Dengan melihat data statistic perolah
surat suara, dari sekian banyak mahasiswa, banyak yang memilih untuk golput,
lantas menurut kamu fakultas manakah yang paling antusias dalam pemira 2018
ini? Silahkan beri tanggapan anda pada kolom komentar. (Astri)