Diguyur Hujan, Massa Aksi Bela Rakyat Tetap Khidmat Dalam Berorasi

Aksi Bela Rakyat 121 Bengkulu

UnibKita.com || Aksi serentak berlangsung di 19 titik Kota besar di Indonesia salah satunya di Bengkulu yang dipusatkan disimpang lima Kota Bengkulu.

Pemuda Bengkulu yang tergabung dalam Aliansi Bela Rakyat yang merupakan gabungan dari berbagai perwakilan BEM seperti BEM KBM UNIB, BEM REMA UMB, BEM Unived, BEM UNIHAZ, dan BEM Poltekkes Kemenkes. juga dihari perwakilan dari berbagai macam OKP yang ada di Bengkulu seperti KAMMI Daerah Bengkulu, IMM, PMKRI, dan Puskomda Bengkulu. Kordinator lapangan aksi kali ini yaitu Octari Ezon yang merupakan Presiden Mahasiswa Universitas Bengkulu.

Pergerakan aksi oleh Aliansi Bela Rakyat dimulai dari masjid jamik, kemudian mereka berjalan mendorong motor hingga simpang lima. Ini adalah bentuk tuntutan akan kenaikan harga BBM nonsubsidi sebesar 300 per liter.

( Aksi mendorong motor hingga Simpang Lima Kota Bengkulu )

Selain itu mereka juga menuntut kebijakan pemerintah di awal tahun 2017 yaitu kenaikan harga tarif listrik untuk daya 900 VA dan kenaikan jenis dan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak ( PNBP ) Polri yang meliputi Surat Tanda Nomor Kendaraan ( STNK ), Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor ( BPKB ) dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor ( TNKB )

Aksi yang diiringi hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang itu, tidak membuat mereka menyerah. Mahasiswa tetap berorasi di Simpang Lima Patung Kuda. Setelah berorasi, mereka menuju kantor Sekretariat Daerah DPRD Provinsi Bengkulu untuk kembali menggelar aksi serupa.

Giringan kendaraan motor menuju kantor DPRD di perjalanan kata Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat Indonesia tak berhenti mereka teriakkan. Ini mejadi perhatian masyarakat dan beberapa masyarakat tampak memberikan 2 jempol kepada peserta aksi yang tetap bersemangat walaupun didera hujan.

Sesampai di depan kantor DPRD mereka kembali berorasi, meskipun hujan semakin deras semangat mereka tak surut. HIDUP MAHASISWA ! HIDUP RAKYAT INDONESIA ! HIDUP PEREMPUAN INDONESIA ! kata REFORMASI, REFORMASI, REFORMASI, REFORMASI bergema oleh teriakan aksi.

“Ada 20 orang massa yang masuk ke gedung DPRD Provinsi Bengkulu. Tujuan kita maauk untuk mengecek secara langsung para pimpinan DPRD, yang katanya di bilang tidak ada di tempat, sesampai di dalam kita cek satu persatu semua ruangan komisi, dan rapat, ternyata memang benar adanya semua pimpinan DPRD tidak ada di tempat dengan dalih pergi dinas luar, kita tidak serta merta percaya begitu saja, bahkan kita sempat ngotot untuk mengecek ruangan lainnya tapi pihak polisi selaku pengamanan sedikit kesulitan menghadapi mahasiswa, jadi di panggilah Sekwan (Sekretaris Dewan ) untuk menemani mahasiswa ke ruangan lainnya, dimana dalam hal ini hanya 5 orang mahasiswa, selebihnya menunggu tapi masih d sekitaran gedung, setelah semua benar-benar dipastikan tidak ada sinyal keberadaan para pimpinan, maka korlap meminta surat keterangan tugas sebagai bukti bahwa mereka dinas di luar. akhirnya Sekwan (Sekretaris Dewan ) sepakat akan memfasilitasi kita dengan para pimpinan yang bersangkutan dengan hal ini pada hari Senin, 16 januari 2017, karena tertera disurat bahwa kepergian mereka hingga tanggal 14“ Tungkas Octari Ezon.