Latest News
Saturday 2 March 2019

Gubernur Bengkulu Berbicara Politik dalam Seminar Nasional Literasi

UnibKita.com || Hari ini, Sabtu (02/02/19) Kementrian Polkastrad BEM KBM Universitas Bengkulu mengadakan Seminar Nasional bertajuk Literasi Politik Kesukuan Dalam Era Pilkada. Seminar kali ini menghadirkan Gubernur Bengkulu, Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.MA sebagai KeyNote bersama dengan beberapa pemateri lain seperti Prof. Dr. H. Maswadi Rauf, M.A yang merupakan guru besar yang berasal dari Universitas Indonesia (UI), Dr. Panji Suminar, M.Si seorang akademisi dan pengamat politik FISIP Universitas Bengkulu (UNIB), juga ada Riky Dwi Putra, S.IP yang merupakan PIMRED Harian Rakyat Bengkulu, serta Andriadi Achmad, penulis buku Politik Kesukuan Pilkada Bengkulu dan dipandu oleh Romidi Kamawan sebagai moderator dalam Seminar Literasi Politik dan Launching Buku Politik Kesukuan Pilkada Bengkulu kali ini.. Dalam penyampaiannya, Gubernur Bengkulu, Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.MA menyampaikan bahasan saat dirinya menjadi sasaran demo yang dilakukan oleh mahasiswa yang sontak membuat seisi ruangan gemuruh dengan riuh tawa. Berbicara tentang Politik Kesukuan, ia tidak akan pernah bisa lepas dari kehidupan bangsa Indonesia, karna Indonesia adalah Negara dengan jumlah kesukuan terbesar di dunia, lebih dari 16.000 suku yang tersebar di Indonesia dan dua diantaranya adalah suku yang paling besar. Selain itu, Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.MA ketika berbicara mengenai politik, ia juga membahas politik yang terjadi di kalangan mahasiswa dalam hal Ini yang dimaksud adalah politik kampus, "Saya gak papa di demo, kemarin ada yang membela tentang minta ganti rugi sawit" ujar bapak Rohidin saat mengisi acara seminar. Menurutnya, tidak apa-apa wujud kepedulian dalam politik dilakukan  asal bisa menjadi tolak ukur dalam masa belajar untuk mahasiswa, namun belajarlah untuk dapat berpolitik secara sehat. Membahas mengenai sengketa lahan sawit "itu dulunya lahan milik pemerintah, masyarakat disana memaksa menanam sawit yang kemudian diperbolehkan oleh pemerintah Dengan persyaratan suatu waktu ketika lahan akan dibangun, masyarakat harus rela meninggalkannya. Itu perjanjian lama dan itu benar loh" ungkapnya sebelum launching buku dimulai. Beliau juga berpendapat bahwa resource sumber dayalah yang harus dikedepankan untuk literasi politik supaya lebih berwarna. Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.MA berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk "jangan alergi dengan politik, walau masyarakat mengasosiasikan politik itu sesuatu yang negatif tapi politik itu sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan bermasyarakat karna kita pasti akan masuk dalam paruh politik baik itu sosial, ekonomi, namun yang lebih praktis adalah ketika pilkada dilakukan saat kita memilih pemimpin, jadi mahasiswa Harus belajar dari situ. (Ardan)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Gubernur Bengkulu Berbicara Politik dalam Seminar Nasional Literasi Rating: 5 Reviewed By: Ardan