Unibkita.com || Hai sahabat UK, pernahkah kamu mendengar mantan Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini yang membeberkan kerugian pemilih yang mempunyai hak pilih, namun tidak menggunakannya? Ternyata Hal itu juga berdampak pada pemira di kampus tercinta kita Universitas Bengkulu loh..
Apa sajakah itu?
Sebelumnya kalian harus jangan lupa untuk pemira yang akan diadakan pada tanggal 28 maret 2019. Jangan sampai golput. Karna kamu akan rugi loh adapun beberapa kerugian itu diantaranya
1. Mempersulit kandidat yang disukai untuk terpilih.
"Kamu menyukai suatu kandidat dan ingin agar dia menjadi pemimpin kampusmu? Jika kamu golput, kandidatmu kekurangan satu suara untuk lebih dekat dengan keterpilihan," kan sayang gara-gara kamu pilihanmu kalah.
2. Bisa jadi kandidat yang buruk yang terpilih.
Apabila, pemilih telah menelusuri rekam jejak para kandidat dan tak menemukan ada kandidat cukup dianggap baik, maka sebaiknya tetap gunakan hak pilih.
Caranya, pilihlah kandidat yang paling sedikit catatan keburukannya dan paling banyak catatan keberhasilannya.
"Ingat, siapapun kandidat yang mendapatkan suara terbanyak, seburuk apapun, akan tetap terpilih dan memimpin kampusmu. Jadi siapa yang menurut kamu mahasiswa paling baik untuk menjadi seorang president mahasiswa yang setahun memimpin kampus kita.
3. Memperbesar potensi manipulasi suara.
Saat seorang pemilih tidak menggunakan hak pilih, tersisa satu surat suara yang tak terpakai. Maka, suara yang tak digunakan tersebut membuka potensi manipulasi suara oleh oknum yang mungkin melakukan kecurangan.
Emang bagaimana sistem kecurangan itu min? Biasanya oknum yg bertindak curang menggunakan KTM sebagai bahan absensi untuk mengisi suatu surat suara, ini berdasarkan pengalaman pribadi dari teman mimin yang suatu hari sedang berada di luar kota ketika hari-h pemilu di fakultas a, namun namanya tetap berada di daftar absensi pemilu di fakultas tersebut sebagai pemilih.
Walaupun kejadian itu jarang, namun tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi.
"Satu suaramu yang tak digunakan, bisa saja berpindah ke perolehan suara suatu kandidat lain secara tidak sah,"
4. Kehilangan peran untuk memperbaiki nasib kampus Universitas Bengkulu.
Suara setiap pemilih memiliki dampak terhadap nasib mahasiswa dan kampusnya. Sebab, setiap kandidat memiliki visi-misi dan dan program kerja yang berbeda setiap paslonnya yang akan dijalankan ketika terpilih.
"Jika kamu golput, kamu melepas peranmu untuk ikut menentukan nasib kampusmu selama Satu tahun ke depan,"
"Jika kamu seorang yang peduli emansipasi, lalu terdapat salah satu kandidat yang tak memiliki visi pemberdayaan perempuan, maka kamu kehilangan peran untuk turut menyelematkan emansipasi wanita di kampusmu,"
Selain itu pendanaan Dan anggaran suatu kampus dipengaruhi oleh kebijakan mahasiswanya oleh karna itu jika seorang pemilih memilih untuk golput atau tidak menggunakan hak pilihnya, maka anggaran universitasmu akan terbuang sia-sia.
"Manfaatkan anggaran Pemira untuk memilih pemimpin yang kamu percaya akan mengelola anggaran kampusmu dengan bijak dan untuk kentingan bersama
HIDUP MAHASISWA!!!
Sampai jumpa di postingan selanjutnya.
(Ardan)
Apa sajakah itu?
Sebelumnya kalian harus jangan lupa untuk pemira yang akan diadakan pada tanggal 28 maret 2019. Jangan sampai golput. Karna kamu akan rugi loh adapun beberapa kerugian itu diantaranya
1. Mempersulit kandidat yang disukai untuk terpilih.
"Kamu menyukai suatu kandidat dan ingin agar dia menjadi pemimpin kampusmu? Jika kamu golput, kandidatmu kekurangan satu suara untuk lebih dekat dengan keterpilihan," kan sayang gara-gara kamu pilihanmu kalah.
2. Bisa jadi kandidat yang buruk yang terpilih.
Apabila, pemilih telah menelusuri rekam jejak para kandidat dan tak menemukan ada kandidat cukup dianggap baik, maka sebaiknya tetap gunakan hak pilih.
Caranya, pilihlah kandidat yang paling sedikit catatan keburukannya dan paling banyak catatan keberhasilannya.
"Ingat, siapapun kandidat yang mendapatkan suara terbanyak, seburuk apapun, akan tetap terpilih dan memimpin kampusmu. Jadi siapa yang menurut kamu mahasiswa paling baik untuk menjadi seorang president mahasiswa yang setahun memimpin kampus kita.
3. Memperbesar potensi manipulasi suara.
Saat seorang pemilih tidak menggunakan hak pilih, tersisa satu surat suara yang tak terpakai. Maka, suara yang tak digunakan tersebut membuka potensi manipulasi suara oleh oknum yang mungkin melakukan kecurangan.
Emang bagaimana sistem kecurangan itu min? Biasanya oknum yg bertindak curang menggunakan KTM sebagai bahan absensi untuk mengisi suatu surat suara, ini berdasarkan pengalaman pribadi dari teman mimin yang suatu hari sedang berada di luar kota ketika hari-h pemilu di fakultas a, namun namanya tetap berada di daftar absensi pemilu di fakultas tersebut sebagai pemilih.
Walaupun kejadian itu jarang, namun tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi.
"Satu suaramu yang tak digunakan, bisa saja berpindah ke perolehan suara suatu kandidat lain secara tidak sah,"
4. Kehilangan peran untuk memperbaiki nasib kampus Universitas Bengkulu.
Suara setiap pemilih memiliki dampak terhadap nasib mahasiswa dan kampusnya. Sebab, setiap kandidat memiliki visi-misi dan dan program kerja yang berbeda setiap paslonnya yang akan dijalankan ketika terpilih.
"Jika kamu golput, kamu melepas peranmu untuk ikut menentukan nasib kampusmu selama Satu tahun ke depan,"
"Jika kamu seorang yang peduli emansipasi, lalu terdapat salah satu kandidat yang tak memiliki visi pemberdayaan perempuan, maka kamu kehilangan peran untuk turut menyelematkan emansipasi wanita di kampusmu,"
Selain itu pendanaan Dan anggaran suatu kampus dipengaruhi oleh kebijakan mahasiswanya oleh karna itu jika seorang pemilih memilih untuk golput atau tidak menggunakan hak pilihnya, maka anggaran universitasmu akan terbuang sia-sia.
"Manfaatkan anggaran Pemira untuk memilih pemimpin yang kamu percaya akan mengelola anggaran kampusmu dengan bijak dan untuk kentingan bersama
HIDUP MAHASISWA!!!
Sampai jumpa di postingan selanjutnya.
(Ardan)
