"Tanggap Darurat" BEM KBM UNIB Gelar Hearing Bersama Dinas PUPR Provinsi Bengkulu

Dokumentasi Kondisi Jembatan Rawa Makmur

UnibKita.com || Jumat, 9 Maret 2018. Kemeterian Polkastrad dibawah naungan BEM KBM UNIB berinisiatif adakan hearing bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bengkulu, dalam rangka cepat tanggap darurat usulan pembenahan Jembatan Rawa Makmur.

Hearing tersebut berlangsung kurang lebih dua jam, dimulai tepat pada pukul 09.00 WIB. Bersama Ujang Sehat, ST selaku PH Kabid BM Kepala Seksi Pembangunan, Atik Rini selaku Kepala Sekretaris, Nur Hikmat, ST selaku Kepala Seksi Preservasi dan kemudian  Indra Purnama, ST. MSi sebagai Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi. Dan untuk pihak BEM sendiri diwakilkan oleh 7 orang mahasiswa diantaranya Yogi Yudhatama, Febro Agung, Rani Fitria Wati, Idiyansyah Pranata, Syahrul Effendi, Desy Busainah dan Astri Wijayanti.

Kemudian untuk tujuan dilaksanakannya hearing ini adalah atas kepedulian mahasiswa untuk mewakilkan suara-suara masyarakat yang sudah mengeluhkan banyaknya korban jiwa atas kecelakaan yang disebabkan oleh buruknya insfrastruktur jembatan di Rawa Makmur, bahkan berdasarkan info yang telah didapatkan dari pihak BEM sendiri menuturkan akibat dari kecelakaan tersebut ada yang sudah sampai patah kaki di jalan tersebut. Oleh sebab itu, mereka mempertanyakan dimanakah anggaran dana untuk pembenahan jembatan dan mengapa sampai detik ini belum juga ditangani oleh pihak yang terkait.

Pihak Dinas PUPR provinsi Bengkulu sendiri sangat terbuka ketika mahasiswa UNIB ingin mengadakan Hearing, dan mereka pun memberikan tanggapan dengan sangat baik, dan  juga berencana untuk menganggarkan pembenahan jembatan Rawa Makmur di tahun ini, dan diperoleh nota kesepakatan bahwa akan segera ditangani pada bulan ini, akan tetapi untuk tanggal masih belum bisa memastikan.

Kepala Bina Marga pun  telah menjanjikan bahwa hari ini mereka akan survey langsung ke lapangan. Akan tetapi pihak PUPR juga belum bisa memastikan apakah mereka akan mengganti seluruh lantai beton atau hanya sebagian saja. Untuk penganggaran sudah dituturkan pula oleh pihak PUPR bahwa penganggaran renovasi jembatan belum bisa dilaksanakan di tahun kemaren karena memang untuk penganggaran tersebut ada di tahun 2018. Mereka mengatakan bahwa anggaran itu sudah tersedia akan tetapi tidak terlalu banyak karena untuk dana itu mencakup seluruh Provinsi. Jadi mereka tidak bisa menganggarkan dana yang cukup besar untuk membuat ulang seluruh konstruksi jembatan, namun mereka menjanjikan untuk memperbaiki bagian-bagian yang rusak saja. Karena memang keminiman dana yang didapatkan, akan tetapi mereka akan berusaha untuk menggantinya pada anggaran di tahun berikutnya dan juga untuk bagian-bagian kritis mereka akan mengganti lantai beton sepanjang 10 meter untuk 2 segmen.

Pihak PUPR juga telah memaparkan mengenai penganggaran sebesar 320 M untuk setiap Provinsi dengan cakupan seluruh infrastruktur yang ada dalam binaan bina marga diseluruh Provinsi, jadi fokusnya bukan hanya kepada perbaikan jembatan saja, akan tetapi seluruh insfrastruktur yang ada di Provinsi Bengkulu ini, termasuk juga jalan yang kurang lebih panjangnya 1600 KM di seluruh wilayah Provinsi dan untuk biaya perawatan seperti jembatan ini,  hanya dianggarkan sekitar 1,2 M untuk seluruh Provinsi. sehingga mereka belum bisa mengganti dan membangun secara keseluruhan jembatan tersebut.

Perencanaan pembenahan  akan diperbaiki 2 segmen sekaligus agar maksimal hasilnya, karena jika hanya satu segmen, takutnya akan berpengaruh kepada segmen yang disebelahnya, dan akan menimbulkan kerusakan juga. Pihak PUPR juga mengimbau agar masyarakat mampu untuk menjaga fasilitas yang sudah diberikan oleh negara.

BEM KBM UNIB Info Wartawan Muda 19:46:00