UnibKita.com II Prestasi membanggakan lagi lagi kembali ditorehkan oleh mahasiwa UNIB, kali ini prestasi datang dari Rahmat Aulani, Mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Teknik Elektro
yang prestasinya sudah tidak diragukan lagi baik di tingkat regional Bengkulu,
nasional, dan internasional. Duta bahasa Provinsi Bengkulu ini bahkan telah
menempuh pendidikan sarjana di Saginaw
Valley State University, Amerika Serikat
sebagai mahasiswa internasional melalui beasiswa Aminef Fulbright Global Undergraduate Exchange Program pada tahun
2016-2017. Sehingga tidak ragu lagi, dia pun menjadi utusan Universitas
Bengkulu atas undangan dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) untuk
mengikuti Community and Technological
(ComTech) Integrated Intiative 2017. Kegiatan yang yang dilaksanakan pada
tanggal 22 November dan berakhir tanggal 28 November 2017 ini diikuti oleh
mahasiswa nasional dan internasional. ComTech
Integrated Intiative 2017 diadakan di Surabaya dan Malang dengan jumlah
peserta sebanyak 65 peserta yang berasal dari 9 negara di dunia.
Community and
Technological (ComTech) Integrated Intiative 2017
adalah kesempatan besar bagi mahasiswa, akademisi, dan profesional dari seluruh
dunia untuk belajar tentang isu-isu masyarakat dan global melalui berbagai
kegiatan yang penuh wawasan namun menyenangkan. Institut Teknologi Sepuluh
November (ITS) bekerja sama dengan Universitas Brawijaya, Universitas Negeri
Malang dan Politeknik Negeri Malang sebagai penyelenggara merancang ComTech Integrated Intiative 2017 yang
mana dengan harapan mahasiswa teknik dapat secara kritis menggabungkan
pendekatan keteknikan dan sosial dalam menerapkan teknologi yang digunakan oleh
masyrakat. ComTech Integrated Intiative
2017 yang merupakan ajang perkumpulan pemuda dari seluruh dunia yang
didukung oleh ASEAN-China Network for Cooperation and Exchange among
Engineering and Technology Universities (ACNET-EngTech). Dengan tema, “Socio Engineering : Knitting of Engineering
With Social Approach”, acara ini dibuka secara resmi oleh Prof.Ir.Joni
Herman,Msc.Es.,Ph.D yang mana merupakan Rektor Institut Teknologi Sepuluh
November.
Peserta ComTech Integrated Intiative 2017 diberi tugas untuk membuat poster
dan persentasi kelompok mengenai tema yang telah ditentukan panitia yang kemudia
akan di persentasikan dan diuji oleh para penguji. Sebelum itu, mereka telah
diberi penjelasan melalui persentasi dari mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh
November (ITS), Universitas Negeri Malang, Universitas Brawijaya, dan
Politeknik Negeri Malang mengenai alat teknologi yang berguna dalam kegiatan
masyrakat dan telah berhasil di kompetensi bidang penalaran atau karya ilmiah
tingkat nasional (PIM-NAS). Dari begitu banyak alat, Alan (Panggilan akrab
Rahmat Aulani) bersama Nguyen Thi Bich Ngoc (VNM), Tiantian Liu (CHN), Wendy
Cahya K (IDN), dan Vithy Ouk (KHM) yang dikenal dengan ASIX (nama kelompok Alan dan teman teman) memilih alat teknologi Smart Wheelchair (SWEAR) sebagai bahan
persentasi.
“If we can’t be the
best one, be the most unique one”, itulah kata
kata motivasi yang selalu Alan sampaikan sebagai Teamleader kepada teman temannya agar mereka selalu bersemangat dan
tidak mudah menyerah. Dan akhirnya hasil pun tidak pernah mengkhianati proses,
ASIX terpilih menjadi The Best Presenter berdasarkan
hasil poling peserta ACNET Meeting dan 58 rektor yang hadir, yang mana mereka
adalah rektor yang tergabung dalam Eastern Part of Indonesia University Network
(EPI-UNET).
Di ComTech Integrated Intiative 2017 Alan bukan hanya berkompetensi
dengan mahasiswa lain yang berasal dari Indonesia dan Luar Indonesia, namun ia
juga dapat mengasah kemampuannya dalam berbahasa asing. Banyak hal yang dapat
ia jadikan pengalaman di salah satu acara terbesar di Indonesia ini, mulai dari
pengalam berkompetensi dengan orang asing dari latar belakang yang berbeda dan
mengetahui teknologi yang sudah sangat berkembang hingga pengalaman bertemu dan
berbagi cerita mengenai kebudayaan sosial negara lain secara langsung.
Networking pun
bertambah banyak dimana bukan hanya dalam negeri namun bisa memiliki kenalan
dari Negara lain adalah hal yang luar biasa yang sangat berguna untuk masa
depan Alan ataupun orang sekitarnya. Apresiasi yang sangat luar biasa untuk
Rahmat Aulani yang telah membuktikan kepada dunia bahwa mahasiswa Universitas
Bengkulu tidak perlu diragukan lagi. Dan satu hal yang selalu penulis ingat
dari beliau, kata kata luar biasa yang secara langsung meningkatkan semangat
penulis bahkan saya yakin akan memberikan dorongan yang sangat besar untuk
pembaca dalam mewujudkan target dan cita cita pembaca.
“
Just Maximize Every Chance We Have And Never Take Things For Granted ”, Ucap
Rahmat Aulani saat diwawancarai oleh tim Unib Kita beberapa minggu yang lalu yang
hingga sekarang masih terngiang dalam pikiran penulis. [Jussy]