UnibKita.Com || 09/05/2019 Sejumlah
Mahasiswa dari Hima Kesejahteraan Sosial FISIP UNIB berkolaborasi dengan Satuan Pekerja Sosial Anak (SAKTI PEKSOS) kKementerian RI Provinsi Bengkulu untuk melakukan kegiatan Trauma Healing pada anak-anak
korban banjir yang berlokasi di Tanjung Agung daerah kawasan sungai Serut (Kota Bengkulu).
Kegiatan
trauma healing ini merupakan kegiatan kedua yang dilakukan oleh himpunan mahasiswa kesejahteraan sosial dalam menanggapi bencana alam yang baru saja terjadi di Provinsi Bengkulu. Kegiatan partisipasi yang semoga bermanfaat untuk anak-anak
korban banjir yang mengalami trauma.
Sejumlah
mahasiswa dari kesejahteraan sosial diperkuat dengan tiga orang petugas dari pekerja dinas Sosial Provinsi Bengkulu.
Anak-anak
sangat antusias dengan adanya kegiatan trauma healing, terbukti total 57 anak yang mengikuti kegiatan tersebut dan mampu menikmati materi yang dibawa
oleh para volunteer.
Tim pekerja
sosial berharap dengan adanya kegiatan trauma healing bagi anak korban banjir
ini semoga dapat menghibur, agar anak-anak tidak lagi merasakan trauma atas
musibah banjir yang pekan lalu melanda sejumlah wilayah yang ada di provinsi Bengkulu.
potret anak-anak yang sangat atusias |
Sesuai namanya, acara ini adalah "layanan dukungan psikososial bagi anak" yang dilakukan oleh para mahasiswa dan pekerja sosial betujuan dengan adanya layanan ini diharapkan dapat mengurangi kecemasan, serta kekhawaritan akibat bencana, sehingga tidak berpengaruh negatif terhadap perilaku sosial atau interaksi sosial anak-anak.
Anak-anak kembali ceria orang tua pun hilang kekhawatiran |
Anak-anak dalam kegiatan ini dilibatkan secara penuh dalam berbagai macam aktivitas yang pada intinya membuat mereka
gembira, mengurangi trauma, dan diajak beraktivitas yang bersifat edukatif dan
kreatif seperti membuat origami dan bernyanyi.
Dengan menghibur anak-anak, kegiatan dilakukan secara terstruktur, terencana dan terjadwal. Penanganan terhadap anak terorganisasikan dengan baik. Dari mulai jadwal, klaster berdasarkan usia, dan jenis kegiatan. setelah acara ditutup, para peksos memberikan bingkisan berupa makanan ringan kepada anak-anak tersebut.
Dengan menghibur anak-anak, kegiatan dilakukan secara terstruktur, terencana dan terjadwal. Penanganan terhadap anak terorganisasikan dengan baik. Dari mulai jadwal, klaster berdasarkan usia, dan jenis kegiatan. setelah acara ditutup, para peksos memberikan bingkisan berupa makanan ringan kepada anak-anak tersebut.
Rencananya, kegiatan ini akan terus dilanjutkan mengingat masih ada beberpa titik di posko bencana alam yang belum dikunjungi oleh para peksos. Tim berharap, semoga kegiatan ini bisa terus berlangsung tanpa hambatan yang berarti.
“Seperti yang kita tahu, bahwa selain bantuan bencana berupa sembako dan pakaian layak pakai, bantuan terapi untuk menyentuh sisi psikologis dan sisi psikis para korban terutama anak-anak suatu bencana tidak boleh terabaikan"
“Seperti yang kita tahu, bahwa selain bantuan bencana berupa sembako dan pakaian layak pakai, bantuan terapi untuk menyentuh sisi psikologis dan sisi psikis para korban terutama anak-anak suatu bencana tidak boleh terabaikan"
Untuk kalian, adik-adik yang selama ini menjadi korban dari bencana alam: "Kalian harus tumbuh dan jadilah kuat. Percayalah bahwa kalian tidak sendiri menghadapi musibah banjir ini, ada kakak-kakakmu disini yang senantiasa perduli"
Berbicara
tentang trauma healling, ini kata ibu “Rena Yulia”(dosen untirta), "dalam
suatu bencana, selain wujud kepedulian terhadap korban, turun lapangan
seharusnya juga menjadi tugas kaum akademisi dalam rangka pengabdian kepada
masyarakat.
Memang
benar, kegiatan ini juga menjadi salah satu tanggung jawab mahasiswa sebagai
kaum akademisi dalam mewujudkan tri darma perguruan tinggi, mengajak kita untuk
berperan aktif dalam pengabdian masyarakat.
(Ardan)
(Ardan)